TERKINI
Lorem 1
Technology
Circle Gallery
Shooting
Pilihan Pembaca
Racing
Postingan Populer
News
SURABAYA – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Lilin Semeru 2025 guna memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Pada Rakor yang digelar di Gedung Mahameru Polda Jawa Timur pada Rabu (17/12/2025) itu Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Drs Nanang Avianto,M.Si menegaskan bahwa Jawa Timur memiliki peran strategis dalam pengamanan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hal itu kata Kapolda Jatim karena Jawa Timur menjadi salah satu daerah dengan tingkat mobilitas masyarakat tertinggi secara nasional.
“Jawa Timur menjadi barometer nasional dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru. Karena itu, seluruh rangkaian kegiatan masyarakat harus kita pastikan berjalan aman, tertib, dan nyaman,” ujar Irjen Nanang.
Kapolda Jatim itu menjelaskan dalam pengamanan Nataru tersebut Polda Jatim juga akan menggelar Operasi Lilin Semeru 2025.
Operasi kemanusiaan tersebut akan berlangsung selama 14 hari, mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
Polda Jatim juga akan mendirikan pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu.
Sasaran pengamanan mencakup 3.106 lokasi, di antaranya 2.240 gereja, ratusan objek wisata, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, hingga bandara.
“Kami mengusung paradigma baru, bukan hanya pengamanan lalu lintas, tetapi operasi kenyamanan sosial dan spiritual," tegas Irjen Pol Nanang usai Rakor.
Menurut Kapolda Jatim, Negara harus hadir memberi rasa aman bagi umat Kristiani yang menjalankan ibadah Natal, sekaligus menjamin kenyamanan masyarakat saat pergantian tahun.
Selain fokus pada arus lalu lintas dan pengamanan tempat ibadah, Kapolda Jatim juga mengingatkan potensi kerawanan bencana hidrometeorologi akibat peningkatan curah hujan pada akhir tahun.
Ia meminta jajaran dan seluruh stakeholder untuk menyiapkan langkah mitigasi di wilayah rawan banjir, longsor, dan gelombang tinggi.
Kapolda Jatim juga menegaskan, kunci keberhasilan Operasi Lilin Semeru adalah penguatan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi lintas sektor.
"Hilangkan ego sektoral, karena pengamanan Natal dan Tahun Baru ini adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkas Irjen Pol Nanang.
Rakor lintas sektoral juga diikuti oleh jajaran Forkopimda Jawa Timur, Pejabat Utama Polda Jatim serta para Kapolres/ta/tabes jajaran Polda Jatim dan para Kabag Ops, Kasatlantas,Kasatintelkam, Kasatsamapta Polres jajaran Polda Jatim. (*)
Lembang — Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. menghadiri sekaligus memimpin upacara penutupan Pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Dikreg ke-34, Sespimmen Polri Dikreg ke-65, Sekolah Pembentukan Perwira Kepolisian (SPPK) Angkatan ke-2, serta Sespimma Polri Angkatan ke-74 Tahun Ajaran 2025. Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu, 17 Desember 2025, pukul 09.00 WIB, bertempat di Gedung Utaryo Suryawinata Sespim Lemdiklat Polri, Lembang, Jawa Barat.
Dalam kegiatan tersebut, Kapolri didampingi oleh Kalemdiklat Polri, AS SDM Kapolri, Kadivpropam Polri, serta Kadivhumas Polri. Kehadiran para pejabat utama Polri ini menegaskan komitmen pimpinan dalam memastikan kualitas dan integritas proses pendidikan pengembangan sumber daya manusia Polri.
Pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-34 Tahun Ajaran 2025 diikuti oleh 114 peserta didik yang terdiri dari 78 personel Polri, 29 personel TNI (TNI AD 17 orang, TNI AL 8 orang, dan TNI AU 4 orang), serta 7 peserta tamu dari kementerian dan lembaga, yakni Kejaksaan Agung, Kemenimipas, Kemenkum, dan BSSN. Pelaksanaan pendidikan dilaksanakan secara hybrid, dengan gelombang pertama diikuti secara virtual dan gelombang kedua secara langsung.
Sementara itu, Pendidikan Sespimmen Polri Dikreg ke-65 Tahun Ajaran 2025 diikuti oleh 380 peserta didik, yang terdiri dari 317 peserta Program Reguler Polri, 33 peserta Program Matrikulasi Polri, 30 peserta dari TNI (TNI AD 14 orang, TNI AL 8 orang, dan TNI AU 6 orang), serta 2 peserta mancanegara dari Timor Leste dan Fiji. Pendidikan ini juga dilaksanakan secara kombinasi virtual dan tatap muka.
Adapun Pendidikan SPPK Angkatan ke-2 Tahun Ajaran 2025 diikuti oleh 63 peserta didik, sedangkan Pendidikan Sespimma Polri Angkatan ke-74 Tahun Ajaran 2025 diikuti oleh 104 peserta didik.
Upacara penutupan turut dihadiri oleh sejumlah undangan VIP dari unsur TNI, kementerian dan lembaga, serta Forkopimda Provinsi Jawa Barat. Hadir di antaranya perwakilan Panglima TNI yang diwakili Dansesko TNI, perwakilan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, para perwakilan Kepala Staf Angkatan, perwakilan Dansesko tiap angkatan, serta Forkopimda Jawa Barat yang terdiri dari Kapolda Jawa Barat, perwakilan Pangdam III/Siliwangi, perwakilan Gubernur Jawa Barat, dan perwakilan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
Dalam upacara tersebut, Kapolri selaku Inspektur Upacara secara resmi menyatakan penutupan seluruh rangkaian pendidikan melalui pernyataan:
“Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini, Rabu tanggal 17 Desember 2025, pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-34, Sespimmen Polri Dikreg ke-65, SPPK Angkatan ke-2, dan Sespimma Polri Angkatan ke-74 Tahun Ajaran 2025, dengan resmi saya nyatakan ditutup.”
Penutupan pendidikan ini menandai selesainya proses pembentukan dan penguatan kapasitas kepemimpinan bagi para perwira Polri, TNI, serta peserta dari kementerian dan lembaga, sebagai bekal strategis dalam menjawab tantangan tugas ke depan serta memperkuat sinergi lintas sektor dalam menjaga keamanan dan ketertiban nasional.
Jakarta — Asisten Utama Operasi (Astamaops) Kapolri, Komjen Pol. Dr. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si., memberikan arahan dan atensi khusus kepada ratusan personel Polri yang diberangkatkan untuk memperkuat penanganan bencana alam di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Arahan tersebut disampaikan menjelang keberangkatan personel dan logistik dari Dermaga 106 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa malam (16/12/2025).
Dalam arahannya, Komjen Fadil Imran menegaskan bahwa penugasan ini merupakan misi kemanusiaan yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, profesionalisme, serta kepekaan sosial terhadap masyarakat terdampak bencana.
“Rekan-rekan hadir di sana membawa nama institusi dan negara. Kedepankan sikap humanis, empati, dan keikhlasan dalam membantu masyarakat yang sedang mengalami musibah,” ujar Komjen Fadil Imran.
Astamaops Kapolri menekankan agar seluruh personel yang tergabung dalam Operasi Aman Nusa II mampu beradaptasi dengan kondisi lapangan, menjaga soliditas, serta memperkuat sinergi dengan unsur TNI, BNPB, Basarnas, pemerintah daerah, dan relawan kemanusiaan.
Selain tugas kemanusiaan, Komjen Fadil Imran juga mengingatkan pentingnya menjaga keselamatan personel selama bertugas. Ia meminta setiap unsur pimpinan di lapangan untuk memastikan pelaksanaan tugas sesuai prosedur serta mengutamakan keselamatan dalam setiap kegiatan.
“Bencana adalah situasi dinamis. Laksanakan tugas sesuai SOP, jaga kesehatan, dan pastikan keselamatan menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Dalam misi penebalan kekuatan tersebut, Polri memberangkatkan 237 personel terpilih yang didukung 75 unit kendaraan serta berbagai perlengkapan logistik, seperti ambulans, dapur lapangan, tenda pengungsian, genset, dan sistem pengolahan air bersih. Personel yang dikirimkan akan memperkuat 10.999 personel Polri yang telah lebih dulu tergelar di wilayah terdampak bencana.
Komjen Fadil Imran juga memberikan atensi khusus agar personel Polri turut menjaga stabilitas kamtibmas serta memberikan rasa aman dan ketenangan kepada masyarakat, terutama di lokasi pengungsian dan area terdampak.
“Pastikan kehadiran Polri dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga memberi solusi dan harapan,” katanya.
Pemberangkatan personel dan logistik ini didukung oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero sebagai bagian dari sinergi antarlembaga dalam penanganan bencana. Polri menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses penanganan dan pemulihan pascabencana hingga kondisi masyarakat kembali pulih.
TANJUNG PERAK - Gerak cepat Polres Pelabuhan Tanjungperak Polda Jawa Timur melalui Unit Jatanras Satreskrim, berhasil menangkap kelompok remaja atau gangster yang kembali berulah di Surabaya.
Dari penangkapan itu, Polisi mengamankan Enam remaja yaitu KNA (17), MDS (16), BW (16), EBS (15), MAA (16), AAS (17) warga Surabaya.
Keenam remaja tersebut diketahui tergabung dalam geng 'Gaman Mbois Surabayans' yang menyerang sekolompok pemuda di Jalan Bulak Kali Tinjang Baru, Surabaya, Sabtu (13/12) malam.
Kelompok ini mengambil sepeda motor milik korban yang ditinggal di lokasi.
Kejadian penyerangan dan begal yang dilakukan oleh sekelompok anggota geng remaja ini sempat viral di medsos.
Beberapa remaja membawa senjata tajam (sajam) berlari mengejar korban dan temannya yang sedang nongkrong.
Alhasil, korban bersama temannya berlarian dan salah satu tersangka mengambil motor korban.
"Motor korban sudah dijual. Ia mengaku menjual ke temannya seharga Rp 700 ribu," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Wahyu Hidayat, Rabu (17/12).
Saat periksa Polisi, para remaja itu mengaku melakukan aksi untuk konten.
"Mereka awalnya berkeliling untuk membuat konten dan mencari musuh," jelas AKBP Wahyu.
Saat melintas di Jalan Kyai Tambak Deres, Surabaya mereka melihat kelompok pemuda yang nongkrong di Jalan Bulak Kali Tinjang Baru, Surabaya.
Mengira jika itu lawannya, mereka yang awalnya sudah melintas memilih putar balik dan mengejar pemuda tersebut menggunakan sajam.
"Hal ini membuat korban ketakutan dan meninggalkan sepeda motornya," tambah AKBP Wahyu.
Para pelaku kemudian membawa lari sepeda motor korban dan selanjutnya menjualnya ke seseorang.
"Pengakuannya sepeda motor dijual ke temannya AD yang saat ini kami tetapkan sebagai DPO," ujar AKBP Wahyu.
Saat ini, Polres Pelabuhan Tanjungperak Polda Jatim melakukan penyelidikan terkait panadah dan melakukan pengembangan kasus ini.
Sementara itu Keenam remaja tersebut saat ini diamankan di Mapolres Pelabuhan Tanjungperak Polda Jatim untuk proses hukum lebih lanjut. (*)
SURABAYA – Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai kegiatan Ngopi Bareng antara jajaran kepolisian dan komunitas driver ojek online (Ojol) Surabaya.
Di balik secangkir kopi, terjalin dialog terbuka yang sarat pesan keselamatan berlalu lintas, sekaligus memperkuat soliditas antara Polri dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di jalan raya.
Kegiatan Ngopi Bareng Kakorlantas Polri dan Driver Ojek Online tersebut berlangsung pada Senin malam, 15 Desember 2025, bertempat di Warkop Ojol Kamtibmas, Kedai Ketan Punel, Jalan Raya Darmo 116 Surabaya.
Acara ini menjadi ruang silaturahmi sekaligus sarana komunikasi langsung antara aparat kepolisian dan para pengemudi ojek online yang sehari-hari menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika lalu lintas perkotaan.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfi Sulistiawan, jajaran Ditkamsel Korlantas Polri, perwakilan Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur, serta Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya.
Kehadiran komunitas driver ojek online Surabaya menambah suasana diskusi terasa cair, setara, dan penuh rasa saling menghargai.
Kapolrestabes Surabaya menegaskan bahwa kegiatan Ngopi Bareng ini merupakan bagian dari upaya membangun komunikasi dua arah antara Polri dan masyarakat, khususnya para driver ojek online.
"Dialog langsung seperti ini sangat penting untuk menumbuhkan pemahaman bersama tentang keselamatan dan ketertiban berlalu lintas," ujar Kombes Pol Luthfi.
Ia menyampaikan bahwa driver ojek online memiliki peran strategis sebagai pengguna jalan yang intens berinteraksi dengan lalu lintas setiap hari.
Dengan komunikasi yang baik, diharapkan para driver semakin sadar akan pentingnya keselamatan, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi penumpang dan pengguna jalan lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho menyampaikan kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Polantas Menyapa, sekaligus menindaklanjuti arahan Kapolri agar Polri terus mendekatkan diri dengan masyarakat, khususnya pengemudi ojek online yang beraktivitas di jalan.
"Saya datang ke wilayah Polda Jawa Timur ini diperintahkan langsung oleh Bapak Kapolri, bagaimana Polri bisa melayani masyarakat dengan ikhlas, terutama rekan-rekan ojek online,” ujar Irjen Pol Agus.
Dalam kesempatan itu, Irjen Pol Agus menekankan pentingnya silaturahmi antara Polri, Polantas, dan komunitas ojek online sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan, ketertiban, dan keselamatan lalu lintas di Surabaya.
“Dengan terjalinnya silaturahmi ini, semuanya dapat berkontribusi. Rekan-rekan Ojol bisa menginformasikan kondisi di jalan serta terus berkoordinasi dengan Polri dan Polantas. Ini bagian dari komitmen Polri untuk dekat dan melayani masyarakat,” tegasnya.
Kakorlantas Polri juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran kepolisian di Jawa Timur atas inisiatif menghadirkan Warkop Ojol Kamtibmas sebagai ruang komunikasi dan kemitraan.
“Sebagai Kakorlantas, saya menyampaikan apresiasi kepada Pak Wadirlantas Polda Jatim dan Pak Kapolrestabes Surabaya. Semoga silaturahmi antara Polri, Polantas, dan Ojol terus terjaga dan bersama-sama menjaga keamanan serta ketertiban di Surabaya,” katanya.
Sementara itu, Presidium FRONTAL Jawa Timur Achmad Tito yang mewakili komunitas ojek online se-Jawa Timur menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian Polri terhadap pengemudi ojol.
“Kami bangga dan berharap sinergitas ini terus terjaga. Selama ini kami dilibatkan dalam berbagai aktivitas dan menerima bantuan sosial dari Polda Jawa Timur, Polrestabes Surabaya, serta Korlantas Polri,” ujar Tito.
Ia berharap kemitraan antara ojek online dan Polri terus diperkuat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Jawa Timur.
Kegiatan tersebut ditutup dengan penyampaian salam hormat Kapolri serta penegasan komitmen Polri untuk terus mengedepankan pelayanan Presisi kepada masyarakat. (*)
Jakarta — Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero saling menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dalam pengiriman personel dan bantuan logistik kemanusiaan ke wilayah terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pemberangkatan dilakukan pada Selasa malam (16/12/2025) di Dermaga 106 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Asisten Utama Operasi (Astamaops) Kapolri, Komjen Pol. Dr. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si., menyampaikan apresiasi kepada PT Pelni dan seluruh pihak terkait atas dukungan sarana transportasi laut yang memungkinkan pengiriman personel dan logistik secara cepat, aman, dan terkoordinasi.
“Kami mengapresiasi PT Pelni, Pelindo, dan Kementerian Perhubungan yang telah mendukung penuh misi kemanusiaan ini. Sinergi lintas lembaga menjadi kunci agar bantuan dapat segera sampai kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Komjen Fadil Imran.
Dalam misi tersebut, Polri memberangkatkan 237 personel terpilih beserta 75 unit kendaraan dan berbagai perlengkapan logistik, termasuk ambulans, dapur lapangan, tenda pengungsian, genset, serta sistem pengolahan air bersih. Seluruh personel akan memperkuat penanganan bencana yang sebelumnya telah melibatkan 10.999 personel Polri di tiga provinsi terdampak.
Komjen Fadil Imran juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh personel Polri yang terlibat, baik yang berangkat dalam misi penebalan maupun yang telah lebih dahulu bertugas di lapangan. Ia menilai dedikasi, kesiapsiagaan, dan semangat kemanusiaan anggota Polri menjadi wujud nyata kehadiran negara di tengah masyarakat.
“Ini adalah kerja besar yang membutuhkan pengorbanan, disiplin, dan empati. Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh personel Polri yang menjalankan tugas kemanusiaan ini,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelni (Persero), Tri Andayani, turut menyampaikan apresiasi kepada Polri atas kepercayaan yang diberikan kepada PT Pelni untuk mendukung operasi kemanusiaan tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Polri atas kepercayaan dan sinergi yang terjalin. Bagi PT Pelni, keterlibatan dalam misi kemanusiaan ini merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen kami sebagai BUMN dalam mendukung negara dan masyarakat,” ujar Tri Andayani.
Ia juga memberikan apresiasi kepada jajaran Polri yang telah bekerja secara profesional dan terkoordinasi dalam proses pemuatan personel, kendaraan, dan logistik, sehingga seluruh rangkaian pemberangkatan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Kolaborasi antara Polri dan PT Pelni ini dinilai sebagai contoh sinergi antarlembaga yang efektif dalam penanganan bencana. Kedua pihak menegaskan komitmennya untuk terus mendukung upaya kemanusiaan dan pemulihan masyarakat hingga kondisi kembali normal.
Melalui kerja sama dan saling apresiasi ini, diharapkan bantuan kemanusiaan dapat tersalurkan secara optimal dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Polri menempatkan penerapan KUHP dan KUHAP baru sebagai momentum untuk memastikan penanganan perkara pidana berjalan lebih rapi, efisien, dan memberi kepastian hukum. Kunci transisi ini bukan hanya soal penyesuaian aturan, tetapi bagaimana penyidikan dan penuntutan bergerak dalam pemahaman yang sama sejak awal, sehingga perkara tidak tersendat karena perbedaan tafsir maupun hambatan teknis di tahap berikutnya.
Penguatan itu ditegaskan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) teknis antara Polri dan Kejaksaan RI di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (16/12/2025). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa rangkaian kerja sama ini langsung mengikat pada praktik pelaksanaan, “Hari ini kita melaksanakan kegiatan MoU, dilanjutkan dengan penandatanganan PKS (Perjanjian Kerja Sama) terkait sinergitas, pemahaman dalam hal pelaksanaan KUHP dan KUHAP yang baru.”
Bagi Polri, penyamaan persepsi tersebut penting agar proses penanganan perkara tidak bergerak “sendiri-sendiri” antarlembaga. Kapolri menekankan spirit kerja bersama agar aparat penegak hukum selaras dalam satu arah - atau dalam istilah beliau, “berjalan selaras, satu frekuensi, satu pikiran.” Dengan cara itu, standar penerapan pasal, pemenuhan administrasi perkara, hingga kualitas pembuktian sejak penyidikan diharapkan lebih konsisten dan tidak menimbulkan friksi teknis pada tahapan lanjutan.
Kapolri juga mengaitkan sinergi ini dengan tujuan besar penegakan hukum yang dirasakan langsung masyarakat - yakni keadilan. Ia menegaskan harapan agar aturan baru benar-benar menghasilkan dampak substantif, “Untuk betul-betul bisa memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.” Dalam penjelasannya, Kapolri turut menyoroti bahwa KUHP - KUHAP baru memuat banyak hal yang selama ini menjadi harapan publik, termasuk ruang penyelesaian yang mempertimbangkan kearifan lokal, situasi dan kondisi, serta tetap menjaga komitmen penegakan hukum yang tegas.
Untuk memastikan pesan itu tidak berhenti di tingkat pusat, Polri menekankan penguatan teknis melalui sosialisasi dan diskusi panel yang melibatkan jajaran kewilayahan, dari Kapolda hingga unsur reserse lintas fungsi, serta melibatkan partisipasi jajaran Polres - Polsek secara daring. Polri memandang pelibatan lini terdepan ini penting agar implementasi KUHP - KUHAP baru tidak menimbulkan disparitas praktik antarwilayah ketika mulai diterapkan di lapangan.
detiknews
Sebagai landasan kerja, ruang lingkup MoU juga mencakup enam area strategis - mulai dari pertukaran data/informasi, bantuan pengamanan, penegakan hukum, peningkatan kapasitas SDM, pemanfaatan sarpras, hingga kerja sama lain yang disepakati. Dari sisi kepolisian, poin-poin ini menjadi “alat kerja” untuk memperkuat koordinasi teknis, memperlancar alur penanganan perkara, dan mempercepat kepastian hukum bagi masyarakat dalam era aturan pidana nasional yang baru.