Select Menu

aktual

aktual

Ads

TERKINI

Lorem 1

Technology

Circle Gallery

Shooting

Racing

News


 TANJUNG PERAK - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), aparat gabungan Polres Pelabuhan Tanjungperak Polda Jatim bersama instansi terkait, memperketat pengamanan di Kota Surabaya. 


Upaya ini ditunjukkan melalui kegiatan patroli skala besar antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak, pada Sabtu (6/12/2025) malam.


Kegiatan tersebut diawali dengan apel Patroli Harkamtibmas yang dipimpin langsung oleh Kabag SDM Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kompol Kamran. 


Dalam arahannya, Kompol Kamran menekankan pentingnya kehadiran petugas di lapangan untuk mencegah potensi kerawanan di malam akhir pekan.


Usai apel, rombongan patroli stasioner langsung bergerak menyisir sejumlah titik vital dan rawan.


Rute penyisiran meliputi kawasan Jalan Jakarta dan pusat keramaian Jalan Kembang Jepun (Kya-Kya) yang masuk dalam wilayah hukum Polsek Pabean Cantikan, hingga bergeser ke Jalan Nyamplungan di wilayah hukum Polsek Semampir.


Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Suroto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif kepolisian bersama instansi samping untuk menekan angka kriminalitas malam hari.


"Patroli Skala Besar ini dilaksanakan secara intensif dalam rangka antisipasi gangguan Kamtibmas serta mencegah adanya kejahatan malam di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak," ujar Iptu Suroto.


Lebih lanjut, Iptu Suroto menegaskan bahwa patroli Harkamtibmas ini menargetkan segala bentuk ancaman yang dapat meresahkan masyarakat. 


Fokus utama petugas adalah mengantisipasi tindak kejahatan 3C (curat, cuas, dan curanmor), serta fenomena gangster. 


"Kami melakukan antisipasi terhadap aksi gangster, tawuran, balap liar, dan gangguan Kamtibmas lainnya yang dapat membuat situasi menjadi tidak kondusif," tambahnya. (*)


 


LUMAJANG – Personel gabungan dari Brimob Polda Jawa Timur, Polres Lumajang, serta Polsek jajaran melaksanakan kegiatan kemanusiaan pascabencana luapan lahar Gunung Semeru di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Senin (8/12/2025).


Fokus utama kegiatan tersebut adalah membantu warga terdampak bencana dengan mengevakuasi barang-barang milik warga ke tempat yang lebih aman. 


Selain itu, personel gabungan juga melakukan pembersihan rumah-rumah warga yang tertimbun material luapan lahar serta debu vulkanik Gunung Semeru.


Tidak hanya itu, jalan-jalan pemukiman yang tertutup material pasir, lumpur, dan abu vulkanik turut dibersihkan guna memulihkan akses dan aktivitas masyarakat setempat.


Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab Polri bersama unsur terkait dalam membantu masyarakat pascabencana.


“Personel gabungan kami terjunkan untuk membantu meringankan beban warga terdampak bencana lahar Gunung Semeru," ujar AKBP Alex, Senin (8/12).


Ia menambahkan, kehadiran Polri dalam hal ini Brimob Polda Jatim dan Polres Lumajang di lokasi bencana diharapkan dapat memberikan rasa aman serta mempercepat proses pemulihan kehidupan warga terdampak.


“Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi luapan lahar susulan, terutama saat intensitas hujan tinggi, serta mengikuti arahan dari petugas di lapangan,” pungkasnya. (*)


 KOTA PROBOLINGGO - Pascakejadian pengunjung yang tenggelam di Wisata Kum - Kum pelabuhan Mayangan pada Jumat ( 05/12/2025 ) sore, Polres Probolinggo Kota Polda Jatim memberikan himbauan kepada para pengunjung agar lebih berhati - hati pada saat beraktivitas di tempat wisata Kum - Kum. 


Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri S.I.K M.I.K melalui Plt. Kasihumas Iptu Zainullah mengatakan, bahwa kegiatan himbauan ini sebagai langkah antisipasi agar insiden tersebut tidak terulang lagi. 


"Kami bersama anggota melaksanakan himbauan kepada para pengunjung wisata Kum - Kum, mengingat ini sudah memasuki akhir pekan dan warga masyarakat juga semakin ramai yang datang," ujar Iptu Zainullah, Senin (8/12).


Ia juga menekankan kepada pengelola untuk meningkatkan pengawasan dan pendampingan kepada para pengunjung agar tidak melaksanakan aktifitas berenang diluar area batas aman pada saat air pasang


"Kemarin itu memang korban yang tenggelam berenang pada saat air pasang, jadi tadi kami tekankan kepada pengelola untuk melarang warga untuk pergi berenang pada saat air pasang agar tidak terjadi insiden lagi."kata Iptu Zainullah.


Sementara itu, salah seorang pengunjung Eko mengatakan bahwa himbauan yang dilakukan oleh petugas Kepolisian ini sangat penting untuk mencegah para pengunjung tidak berenang pada saat air pasang. 


"Kalau pak polisi yang bilang, itu pasti ada takutnya pak ( pengunjung ). Jadi orang mau berenang pada saat air pasang, pasti mikir 2 kali" kata Eko. (*)


 BOJONEGORO - Polres Bojonegoro Polda Jawa Timur (Jatim) menggelar peningkatan kemampuan personel dalam penanganan bencana dan kedaruratan.


Kegiatan berlangsung di Gedung AP I Rawi serta area Sungai Bengawan Solo, Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro selama Dua hari mulai Kamis (4/12) hingga Jumat (5/12).


Wakapolres Bojonegoro, Kompol Yoyok Dwi Purnomo saat membuka kegiatan mengatakan program ini menjadi langkah antisipatif menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi saat memasuki musim hujan.


"Kehadiran berbagai satuan teknis diharapkan dapat memperkuat kesiapan aparat dalam merespons kejadian bencana secara cepat dan terkoordinasi," ujarnya.


Dalam kegiatan tersebut, Polres Bojonegoro menghadirkan narasumber dari BPBD Bojonegoro, Kompi 3 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jatim, RS Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro, serta Damkar Bojonegoro. 


Para narasumber memberikan materi komprehensif mengenai penanganan bencana dari aspek pencegahan hingga tahap penyelamatan.


Petugas Damkar menyampaikan pelatihan pemadaman kebakaran, mencakup teknik pencegahan, penanggulangan, hingga proses evakuasi.


Sementara BPBD menekankan manajemen bencana secara menyeluruh, mulai pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, hingga pemulihan pascabencana. 


Materi turut diperkaya dengan simulasi gempa, teknik evakuasi, serta praktik lapangan.


Dari sisi medis, RS Bhayangkara memberikan materi Dokkpol, termasuk Kesehatan Lapangan dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). 


"Keterampilan ini penting untuk mendukung tindakan cepat personel ketika menghadapi korban dalam kondisi darurat," tambah Kompol Yoyok.


Brimob Polda Jatim pun memperkuat kemampuan Search and Rescue (SAR) untuk memastikan respon lebih efektif ketika bencana terjadi.


Wakapolres Bojonegoro, Kompol Yoyok Dwi Purnomo menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia Polri dalam mendukung ketangguhan daerah. 


Menurutnya, personel perlu dibekali keterampilan yang relevan agar mampu bertindak cepat dan tepat dalam situasi krisis.


Ia menjelaskan pelatihan hari pertama difokuskan pada teori dan pemahaman teknis, sedangkan hari kedua diisi teori lanjutan serta simulasi lapangan di wilayah Bengawan Solo. 


Pendekatan ini dinilai dapat memperkuat pemahaman sekaligus kemampuan praktik personel.


"Dengan peserta yang berasal dari beragam satuan, kegiatan ini juga diharapkan memperkuat jaringan koordinasi lintas unit dalam penanganan bencana," kata Kompol Yoyok.


Ia menekankan bahwa ilmu yang diberikan tidak hanya berorientasi teori, tetapi juga menuntut kemampuan aplikatif di lapangan.


“Harapannya peserta bisa mengikuti dan menerapkan materi dengan baik agar tingkat ketangguhan dan kesiapsiagaan semakin baik,” ujarnya.


Melalui pelatihan ini, Polres Bojonegoro Polda Jatim berharap peningkatan kemampuan SDM dapat memperkuat sistem penanggulangan bencana di wilayah Bojonegoro. 


Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir, angin kencang, hingga tanah longsor. (*)


 


SURABAYA - Sebanyak 89 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jawa Timur (Jatim) hadir sebagai wujud kepedulian institusi Polri dalam memastikan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat yang menjadi sasaran layanan. 


Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, dari 89 unit SPPG itu sudah ada 14 SPPG yang beroperasi, 10 SPPG tahap peresmian, 2 SPPG proses verifikasi operasional dan 63 unit SPPG sedang tahap penyelesaian pembangunan.


"Melalui program ini, Polda Jatim menunjukkan komitmen kuat, selain memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan anggotanya juga masyarakat yang ada di wilayah Jawa Timur, " ungkap Kombes Pol Abast, Senin (8/12).


Kabid Humas Polda Jatim menegaskan, Polda Jatim melalui jajarannya juga berkomitmen dalam menyediakan pelayanan pemenuhan gizi yang sistematis, terukur, dan berbasis kebutuhan riil di lapangan. 


"Transparansi menjadi prinsip utama, sehingga setiap proses pendistribusian maupun pemenuhan gizi dilakukan secara terbuka, tepat sasaran, dan dapat dipertanggung jawabkan," tegas Kombes Pol Abast.


Profesionalitas SPPG Polda Jatim juga tercermin dari tenaga kesehatan dan petugas yang terlibat dalam pelayanan. 


Mereka dibekali standar operasional yang jelas, pelatihan berkala, serta pemahaman mendalam mengenai kebutuhan gizi yang sesuai bagi berbagai kategori penerima manfaat. 


Dengan dukungan SDM yang kompeten, SPPG Polda Jatim mampu memberikan layanan yang cepat, akurat, dan humanis sehingga meningkatkan kualitas penanganan kesehatan dan pemulihan kondisi bagi anggota maupun masyarakat.


"Inovasi layanan juga terus dikembangkan agar pemenuhan gizi dapat dilakukan lebih efektif dan berkelanjutan," tambah Kombes Pol Abast.


Polda Jatim juga memanfaatkan teknologi, pengawasan distribusi, serta sistem pelaporan yang modern untuk memastikan bahwa setiap paket gizi yang diberikan benar-benar sesuai kebutuhan penerima. 


Menurut Kombes Pol Abast, proses ini tidak hanya mempercepat pelayanan, tetapi juga meningkatkan akuntabilitas dan memastikan tidak ada ruang bagi ketidaktepatan dalam pendataan maupun penyaluran.


Secara keseluruhan, SPPG Polda Jatim menjadi bagian penting dari upaya Polri dalam membangun institusi yang kuat, sehat, dan humanis. 


Pelayanan pemenuhan gizi yang dilakukan secara profesional mampu meningkatkan kepercayaan publik sekaligus memperkuat peran Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. 


"Dengan semangat terus berinovasi dan menjaga integritas layanan, SPPG Polda Jatim mencerminkan komitmen Polri dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan bangsa," pungkas Kombes Abast. (*)


 Lumajang, 7 Desember 2025 — Polri bergerak cepat di garis terdepan untuk menyelamatkan warga terdampak banjir lahar dingin di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Sejak pagi, personel Polres Lumajang bersama BPBD, TNI, perangkat desa, dan relawan terus melakukan evakuasi warga serta mengamankan harta benda masyarakat di sepanjang DAS Besuk Kobokan hingga Besuk Regoyo. Informasi ini penting segera diketahui masyarakat agar langkah penyelamatan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.


Aktivitas Gunung Semeru yang masih berada pada Level III (Siaga) menunjukkan peningkatan. PVMBG mencatat 35 kali erupsi dalam enam jam pengamatan, dengan asap kawah menjulang setinggi 1.000 meter dan hujan di kawasan puncak yang memicu aliran lahar. Masyarakat diminta tidak beraktivitas di sektor tenggara sejauh 13 km, menjaga jarak aman minimal 500 meter dari tepi sungai, dan menghindari radius 5 km dari puncak karena potensi lontaran batu pijar.


Banjir lahar dingin pada Sabtu, 6 Desember 2025, pukul 13.17 WIB membawa dampak besar bagi warga. Material lumpur dan batu melintas cepat melalui Curah Kobokan dan jembatan Besuk Kobokan hingga memasuki pemukiman. Rumah-rumah di Dusun Sumber Langsep dan Kebondeli Selatan terendam lumpur hingga setinggi satu meter, beberapa di antaranya mengalami kerusakan struktural, dan satu rumah hanyut terbawa arus. Sembilan rumah lainnya serta satu masjid dilaporkan rusak akibat terisi material lumpur dan terjangan aliran lahar.


Akses jalan menuju wilayah terdampak sempat terhambat oleh material vulkanik sehingga menyulitkan warga menyelamatkan harta benda mereka. Kehadiran Polri menjadi penopang utama bagi warga yang masih memiliki kesempatan memindahkan dokumen penting, peralatan rumah tangga, barang elektronik, dan perlengkapan usaha mereka ke lokasi aman.


Saat ini, 395 warga telah mengungsi di tiga titik Dusun Sumber Langsep, terdiri dari laki-laki, perempuan termasuk ibu hamil, anak-anak, dan bayi. Polri terus memantau kondisi pengungsian serta memastikan warga berada di tempat yang aman.


Sebanyak 90 personel Polri diterjunkan ke lokasi untuk operasi kemanusiaan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, S.I.K., S.H., M.H. Mereka bekerja dalam kondisi medan yang berat, dengan lumpur tebal, batu, dan sisa material vulkanik yang menghalangi akses. Polri dan masyarakat bekerja bahu-membahu mengamankan harta benda, banyak yang harus dipikul secara manual karena jalan licin dan sulit dilalui. Untuk barang-barang berukuran besar, kendaraan dinas Polri digunakan dengan menerobos genangan lahar dingin dan material letusan agar harta benda warga dapat diselamatkan sebelum kondisi memburuk.


Selain membantu pemindahan harta benda, Polri juga mengevakuasi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Beberapa dievakuasi dengan digendong karena tidak mampu berjalan melewati jalur yang tertutup lumpur.


Dalam pernyataannya, Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menyampaikan:

“Kami mengimbau warga untuk menjauhi bantaran sungai dan tidak memasuki area berisiko karena aliran lahar dapat datang tiba-tiba. Jika ada peringatan dini dari petugas, segera lakukan evakuasi dan ikuti arahan di lapangan. Informasi yang cepat dan akurat sangat menentukan keselamatan masyarakat.”


Terkait relawan, Karopenmas menambahkan:

“Kami sangat mengapresiasi kepedulian relawan, namun kami tegaskan agar selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan kepolisian. Situasi di lapangan berubah cepat dan dapat membahayakan siapa pun. Dengan koordinasi yang baik, setiap bantuan dapat diberikan secara aman, efektif, dan tepat sasaran.”


Polri memastikan seluruh personel tetap siaga penuh. Upaya evakuasi warga, pengamanan harta benda, serta pembukaan akses aman akan terus dilakukan untuk membantu masyarakat Candipuro melewati masa sulit ini.


 LUMAJANG - Sejumlah personel Polres Lumajang, Polda Jawa Timur (Jatim) diterjunkan untuk membantu warga masyarakat yang menyeberangi aliran banjir lahar Gunung Semeru di Sungai Regoyo, Sabtu sore (6/12).


Warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur itu mengungsi ke daerah perbukitan akibat banjir lahar dingin dari Gunung Semeru yang menerjang kawasan permukiman mereka.


Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast membenarkan informasi adanya banjir lahar yang menerjang kawasan Dusun Sumberlangsep Desa Jugosari, yang diduga akibat curah hujan yang cukup tinggi.


"Benar, informasi dari Polres Lumajang yang kami terima adanya banjir lahar dingin Semeru yang menerjang permukiman warga di Dusun Sumberlangsep dan personel Polres Lumajang sudah kami terjunkan untuk membantu evakuasi warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Kombes Pol Abast, Minggu (7/12).


Personel Polres Lumajang Polda Jatim diterjunkan untuk membantu menyeberangkan warga, karena untuk menuju ke pengungsian, warga harus melintasi aliran lahar di Sungai Regoyo.


"Jadi upaya penyelamatan warga yang terdampak banjir lahar ini kami lakukan dengan menerjunkan sejumlah personel di jalur evakuasi," terang Kombes Pol Abast.


Sejumlah Warga Dusun Sumberlangsep Desa Jugosari mengaku, tidak menyangka banjir lahar akan menerjang perkampungan mereka, karena sudah ada tanggul yang cukup tinggi.


Berdasarkan video amatir warga dusun setempat terlihat banjir lahar hujan mulai masuk permukiman pada Sabtu sore (6/12).


Warga pun berbondong-bondong mengungsi ke tempat yang aman di kawasan bukit yang lebih tinggi.


Dilaporkan oleh salah satu warga bahwa pengungsi di RT 22 sebanyak 35 orang dengan rincian 25 dewasa dan 10 anak-anak.


Kondisi di pengungsian tersebut tidak ada penerangan, sehingga warga menggunakan senter.


Jumlah warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro 137 kepala keluarga (KK). Lokasi itu di seberang Sungai Regoyo yang dilalui banjir lahar hujan Gunung Semeru. (*)